URGENSI MEMPELAJARI ILMU POLITIK BAGI SETIAP INDIVIDU


Politik adalah salah satu strategi untuk mencapai kemaslahatan umat manusia seluruhnya. Politik memiliki peranan penting dalam rangka mengambil kebijakan oleh pemegang kekuasaan, politik juga akan mempengaruhi sistem kehidupan masyarakat banyak, politik dapat mempengaruhi proses penegakan keadilan di suatu daerah atau Negara, politik juga akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan agama yang ada di tengah masyarakat. Dan politik juga akan mempengaruhi ekonomi masyarakat.
Seorang politikus yang memiliki pengetahuan politik yang baik dan benar serta didukung oleh moralitas yang baik akan menghasilkan kebijakan yang akan  mengantarkan  masyarakat suatu daerah atau bangsa ke tahap kemajuan. Politikus yang baik akan mengpayakan penegakan keadilan yang tidak memandang strata sosial, dan politikus yang baik dapat menjayakan agama Islam di tengah kehidupan umat ini. Sebaliknya politikus yang hanya menciplak politik dari orang sekelilingnya serta memiliki moralitas yang rendah akan menciptakan kondisi-kondisi yang kacau dalam kehidupan social masyarakat itu sendiri.  Penegakan hukum akan amburadul, masyarakat yang lemah akan semakin mudah dijerat hukum, sedangkan masyarakat yang memiliki strata sosial yang tinggi akan sangat sulit di sentuh oleh hukum itu sendiri. Pengembangan agama hanya akan menjadi pikiran para ulama saja, sehingga timbullah golongan yang memandang ulama sangat tidak cocok untuk terjun dalam dunia politik. Ini semua adalah efek dari politikus yang menguasai suatu daerah hanya mengandalkan politik copy paste dari orang lain atau politikus yang Cuma menganalisis kejadian politik yang terjadi hari ini serta politikus yang in moralitas.
Karena begitu urgennya politik dalam menentukan hajat hidup orang banyak, maka menurut saya setiap individu harus mengetahui dan mempelajari sistem politik yang baik dan benar, supaya ketika mereka duduk dalam sebuah instansi atau memegang jabatan yang menguasai hidup orang banyak dapat menghasilkan sebuah kebijakan yang baik untuk kemaslahatan bersama, bukan kemaslahatan golongan atau kelompok etnis tertentu. Begitu juga kepada masyarakat umum, jangan hendaknya ketika mereka ingin ikut berpartisipasi dalam kancah politik hanya mengandalkan politik kadai (dalam istilah Minangnya), tetapi pelajarilah politik itu dengan baik, politik yang punya legalitas ilmiyah, jangan Cuma analisis-analisis dari phenomena-penomena yang diperagakan politikus saat ini saja.
Islam sebagai agama yang menjamin keselamatan manusia dunia dan akhirat mengajarkan kepada umatnya tentang politik. Sebagaimana kita kenal di dalam ajaran agama Islam ada istilah siyasah yang dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan politik. Banyak para intelektual Islam telah mendefenisikan politik ini sesuai dengan kapasitas mereka dalam memahami ilmu politik. Di antara ulama Islam yang saya ambil pendapatnya dalam mendefinisikan politik adalah Abdul Wahab Khallaf. Dia mendefenisikan Assiyasah adalah  pengurusan hal-hal yang bersifat umum bagi Negara Islam dengan cara menjamin perwujudan kemaslahatan dan menghindari kemudharatan, dengan tidak melampaui batas-batas Sar’iyah dan pokok-pokok Sar’iyah yang bersifat umum, walaupun itu tidak ditetapkan di dalam nash (Al-Qur’an Hadist) dan hanya menyadarkan kepada pendapat Mujtahid. Imam Al-Mawardi mengatakan Assiyasah adalah  Kewajiban  yang dilakukan kepala Negara pasca ke Nabian dalam rangka menjaga kemurnian agama dan mengatur urusan dunia.
Bukan cuma intelektual Islam saja yang memperhatikan masalah politik ini, dunia barat juga punya tokoh-tokoh politik kenamaan yang bahkan malah mempengaruhi corak pemikiran politikus Islam. Di antara politikus barat yang ternama dahulu kala adalah Aristoteles, plato , mereka adalah Filosofis Yunani kuno.  Aristoteles mengatakan politik itu adalah the good life. Sesuai dengan kemajuan zaman di dunia Barat, akhirnya berbagai defenisi politik bermunculan dari para pakar politik itu sendiri, anatara lain saya ambil pendapat Peter Merki. Dia mengutarakan pendapatnya tentang politik ini yaitu, politics at its best is a noble quest for a good order and justice (politik adalah usaha mencapai suatu tatanan social yang baik dan berkeadilan).
 Dari uraian itu dapat kita pahami bahwa politik yang diajarkan oleh Islam dan Barat tidak mengajarkan kehancuran stabilitas sosial dalam kehidupan sosial masyarakat. Tetapi politik dewasa ini dinilai oleh kebanyakan orang  adalah sesuatu yang kotor dan kejam, bahkan ada asumsi bahwa politik itu lebih kejam dari pada pembunuhan, karena pembunuhan dalam politik bukan menghilangkan nyawa seseorang, akan tetapi pembunuhan karakter dan image dari orang tersebut. Asumsi ini bukan hanya di kalangan masyarakat awan, akan tetapi mahasiswa sebagai agen of change ( orang yang membawa perubahan di tengah masyarakat)  juga berasumsi seperti ini. Asumsi lahir karena kebanyakan mereka terobsesi oleh realita politik yang terjadi saat ini. Akan tetapi sebenarnya politik itu adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang harus dipelajari dan diketahui oleh setiap individu manusia agar mereka tidak berpandangan negativ terhadap politik.
Kalau kita baca biografi tokoh pencetus Ilmu kedokteran dalam Islam yaitu Ibnu Sina, beliau bukan hanya ahli di bidang pengobatan, tetapi beliau juga seorang negarawan yang pokok pikirannya dibahas olem mahasiswa yang kuliah di jurusan politik Islam. Hal ini menjadi gambaran bagi kita bahwa seorang dokter harus mempelajari ilmu politik yang baik dan benar. Hal ini bertujuan ketika dia menjabat kelak dia tidak hanya mencari kehidupan, tetapi juga memperhatikan kemaslahatan orang banyak. Kalau kita baca biografi Ibnu Taimiyah, Imam Al-Gazali, Hasan Al Bana, Al Farabi,Ibnu Khaldun dan masih banyak lagi ulama islam yang lainnya, mereka bukan hanya sebagai ulama yang berdakwah mengajak umat ke jalan Tuhan saja, tetapi mereka adalah ulama dan ilmuwan yang memiliki gagasan politik yang menjadi bahan kajian sampai hari ini. Karena mereka yakin agama Islam ini tidak akan bisa jaya kalau politikus yang berkuasa tidak sesuai dengan konsep ajaran Islam itu sendiri.
Dari biografi intelektual Islam di atas dapat kita jadikan rujukan tentang betapa  urgensinya mempelajari ilmu politik ini bagi setiap individu manusia, baik itu msayrakat umum, para ulama, dan lebih-lebih mahasiswa sebagai corong yang akan membawa perubahan di tengah masyarakat atau agen of change. Kalau kita tidak mau mempelajari ilmu politik ini, maka akan lahirlah generasi yang senantiasa beranggapan politik itu kejam. Efek lain yang akan timbul adalah adanya  politikus yang mengambil pelajaran di tengah jalan, di warung kopi, dari orang yang dia anggap berpengaruh, yang pada akhirnya dia akan mengadopsi system politik orang yang ada di sekelilingnya. Jangan kita beranggapan bahwa masyarakat hanya berperan menjadi penonton dalam politik, jangan kita beranggapan ulama hanya sebatas berceramah dan mengajar umat kepada jalan tuhan saja, dan hendaknya mahasiswa jangan berpikiran radikal dalam menanggapi ilmu politik ini, karena dia amat menentukan kemaslahatan dalam suatu daerah atau Negara.
Mudah-mudahan tulisan yang pendek ini menjadi inspirasi bagi setiap kita untuk mempelajari dan memahami ilmu politik secra baik dan benar. Lakukanlah kajian terhadap konsep politik dari ilmuwan-ilmuwan yang sudah mendapat legalitas di kalangan intelektual ilmu politik. Seseorang yang mempelajari ilmu politik bukan harus terjun dalam kancah politik, tetapi dia dapat mencerahkan orang lain dalam berpolitik, kalau politikus suatu daerah sedang mengalami in moralitas diharapkan kita yang mengetahui sistem politik yang baik dapat menjadi oase bagi orang yang tidak memiliki ilmu politik sehingga mereka tidak berpandangan negativ terhadap politik.
 Dan mari kita sampaikan saran kepada para politikus tersebut agar mereka kembali ke jalur politik yang benar. Dan kalau semua kita memahami ilmu politik dengan baik dan benar, terlepas dari politik untuk memperkaya diri sendiri atau memperkaya crony dan orang dekat maka politik itu akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat banyak. tetapi kalau para politikus hanya mengandalkan analisis politik terhadap phenomena yang mereka lihat di televise serta mereka baca dimedia masa, maka tipis harapan mereka akan sanggup membawa masyarakat kepada kemajuan dan kesejahteraan hidup masyarakat banyak. Karena menurut hemat saya pada saat sekrang ini pendidikan politik yang diberikan kebanyakan politikus baik dalam kontek Negara, daerah atau yang paling rendah Desa/Nagari mereka belum memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, banyak teori politik mereka yang tidak sesuai dengan teori politik itu sendiri, seperti many politik ketika mereka ingin mendapatkan kekuasaan, pembunuhan karakter terhadap lawan-lawan politiknya. Dan kalau kita hanya membiarkan ini terus berlangsung maka kekuasaan yang mereka peroleh sangat minim dari apa yang menjadi tujuan dari konsep politik yang sebenarnya, sebab kekuasaan itu cenderung akan membawa orang untuk melakukan penyelewengan-penyelewengan.

0 komentar:

Posting Komentar